datangnya sama sekali
tak diundang
meluru menuju menghancurkan
pelangi sekian lama bergemelipan
yang lemah dipijak
yang kuat memijak
sang ibu tersadai
melidungi anaknya yang masih menyusu
terkuburnya kedamaian
kebangkitan kehancuran
mematahkan pintu kejujuran
pemimpin menjual amanat
semangat sang mata tiga
kian terselah pada mereka
membunuh bagaikan gurauan
tiada yang berani menentang arus kehancuran
No comments:
Post a Comment